Thursday, August 27, 2009

lihat saja...

kalo kamu cuek, ya sudah...
saya juga bisa !
kalo kamu gak peduli, ya sudah...
saya akan begitu juga !
kalo kamu menyakiti saya, ya sudah...
lihat saja..............!!!!!!!!!!!!!

Wednesday, August 26, 2009

LAGI-LAGI TERIMA KASIH

Seru banget...

Tadi malam saya melakukan ritual rutin.
Suami sudah tidur. Anak saya juga sudah terlelap.
Kedua laki-laki itu begitu nyenyak, sehingga saya bisa kencan berdua Tuhan.
Bukan kencan, tepatnya. Hanya monolog, berharap Tuhan ada di sekitar saya dan mendengarkan semua isi hati saya yang saya ungkapkan tadi malam.
Hanya ingin di dengar saja. Oleh Dia. Syukur2 siyh, harapan, permintaan, dan keinginan2 itu bisa dijawab secepat mungkin. Tapi saya tidak berharap banyak. Hanya ingin Dia mendengarkan saja.

"Tuhan, pikiran dan perasaan saya sedang tidak menentu. Entah ada apa, saya tidak tahu. Saya merasa kecil sekali. Merasa hina. Tidak berarti. Tidak ada gunanya untuk siapapun. Saya merasa buruk sekali. Saya merasa sedih sekali. Saya rasanya sendirian terus, Tuhan. Saya, ngapa2in sendirian. Istilahnya, saya harus menjadi apapun untuk diri saya sendiri...untuk orang2 yang saya cintai...untuk orang2 diluar sana. Saya harus menjadi orang yang paling mengerti untuk mereka, tapi rasanya sulit meminta pengertian dari mereka, terhadap apa yang sedang menimpa saya sekarang. Yah, mungkin benar adanya, ketika seseorang berkata, bahwa saya yang aneh. Saya yang tidak wajar. Semua hanya ada di pikiran dan perasaan saya. Sampai sakit rasanya dada saya...dan mata saya juga perih, karena menangis terus, tidak berhenti2...

Saya sudah tidak mau, bertanya padaMu, "MENGAPA INI TERJADI PADA SAYA". Saya sudah tidak mau ah, Tuhan. Karena setiap kali saya bertanya demikian, pasti Tuhanku tidak mengeluarkan suara untuk menjawabnya. Engkau hanya memberikan saya jawaban di beberapa hari kemudian. Dan itu otomatis, kan Tuhan ? Engkau pasti akan memberi saya jawabannya dalam setiap perjalanan hari2 saya kan ya, Tuhan ? Jadi, kayaknya memang sudah tidak perlu saya bertanya lagi ya :)

O iya Tuhan...maaf ya, kalo saya menjadikanMu sebagai apapun buat saya. Terutama, jadi teman curhat saya. Jadi telinga saya. Meskipun saya tahu, Engkau tidak memerlukan telinga untuk mendengarkan saya. Engkau adalah pundak terhebat yang pernah menjadi tempat saya bersandar. Bukan saja mewujudkan keinginan2 saya, bukan saja memperbaiki kondisi2 yang memburuk di hari2 saya, juga bukan semata-mata karena Engkau selalu memberi kebahagiaan kepada saya. Tapi karena LEBIH DARI ITU SEMUA. Engkau selalu ada, meskipun Engkau tidak pernah saya lihat. Namun, saya bisa merasakan, Engkau ada untuk saya....dalam setiap oksigen yang saya hirup...dalam setiap detak jantung saya....dalam setiap denyut nadi dan aliran darah di dalam tubuh saya....Terima kasih lagi ya, Tuhan...
Tuhan baik sama saya...

Tapi boleh tidak, saya minta satu hal saja untuk besok ? Boleh ya, Tuhan.....
Saya cuma pengen Tuhan mengalirkan semangat buat saya. Untuk saya melakukan dan mengatasi semua yang sedang menimpa rasa dan logika saya. Semangat. Dalam bentuk apapun itu. Karena saya pusing sekali, Tuhan....karena hari dan hati saya tersita banyak sekali oleh masalah yang sebenarnya mungkin tidak terlalu penting untuk seseorang. Tapi bagi saya....ampun deh Tuhan...saya tidak mau terjerembab, saya tidak mau jatuh terlalu dalam, saya tidak mau kecewa melebihi batas yang diperbolehkan...saya tidak mau terlalu sedih...karena saya tahu, itu bukan hak bahagia saya. Tuhan, tolong saya ya....berikan saya semangat itu. Buat besok saja dulu. Kalo lusa, dan hari2 selanjutnya, nanti saya minta lagi sama Tuhan. Supaya saya juga ada komunikasi denganMu. Juga supaya Tuhan tidak men-cap saya sebagai makhluk yang serakah. Maunya enak2 terus, dalam sekali minta, untuk seumur hidup...
Gak lah, Tuhan...saya pengen monolog sama Tuhan kok, setiap hari...

Tuhan, maaf ya, air mata saya buang2 terus, untuk masalah yang mungkin untuk orang lain tidak begitu penting. Tapi ya inilah saya, Tuhan...yang katanya aneh..dan lebay (Tuhan ngerti lebay kan ? itu lho, Tuhan..."BERLEBIHAN". Bahasa anak muda jaman sekarang....).

Jadi, intinya, saya mau minta maaf sama Tuhan, karena buang2 air mata saya. Saya minta maaf juga sama Tuhan karena terlalu merasa kecewa karena hal yang nampaknya utk orang lain tidak begitu penting. Maaf juga, karena sayaterus2an minta di dengarkan, malam-malam begini.....tidak apa-apa kan Tuhan ?

Inti kedua, saya mau terima kasih lagi sama Tuhan, karena selalu membuka mataMu. karena selalu mendengarkan saya. karena selalu memberikan jawaban atas semua pertanyaan saya, meskipun jawabanMu sangat menyakitkan saya. Tetap buat saya, itu adalah bentuk komunikasi dua arah antara saya dan Tuhan...terima kasih ya Tuhan.

Inti yang ketiga, saya mau minta SEMANGAT untuk besok. Terserah Tuhan, mau dikasih atau tidak. Yang penting saya sudah meminta, dan memohon dengan cara yang memang Kau sukai, BERDOA. Saya yakin, hanya Engkau yang bisa mengerti betapa tidak enaknya rasa dan logika saya dalam kondisi yang TIDAK JELAS ini.

Tuhan, saya tutup monolog ini ya. Sudah larut sekali. Saya manusia. Ibu. Istri. Karyawan Swasta. Sudah ngantuk, Tuhan...2 jam kedepan saya harus bangun, karena saya sedang berpuasa. Harus sahur. Kalo tidak, bisa pingsan saya....Sudah begitu, pagi2 saya harus menjadi Ibu dan IStri yang ikut meramaikan udara pagi dengan kesibukan mempersiapkan keperluan ke sekolah anak saya, dan keperluan2 persiapan ke kantor suami saya. Sekali lagi, terima kasih ya Tuhan...Selamat malam...................
Terima kasih karena Engkau menciptakan jobdes "mendengarkan manusia kecil seperti saya" untuk Tuhan sendiri..."


Lalu saya tertidur. Lalu bangun lagi untuk sahur.

Tadi pagi, sampai sore ini, saya mengetahui jawaban dari Tuhan atas permohonan saya tentang SEMANGAT tadi malam :

SAYA SEMANGAT DALAM MELAWAN SEMUA RASA YANG CAMPUR ADUK HARI INI.
Terima kasih ya, Tuhan..........................................


::: saya merasa Tuhan sedang tersenyum melihat RASA dan LOGIKA saya hari ini :::

ADA APA

"Ada apa...?"
Tidak akan pernah terjawab,
jika pertanyaan itu tidak pernah terungkap.
Beruntunglah saya,
menjadi manusia yang selalu mencoba,
membuka wacana.
Meski jawaban itu tidak dapat mengobati,
apa-apa.
Karena tetap hampa......
Saya diujung jalan.
Lagi-lagi, sendirian................



::: sore, 5 Ramadhan 1430 H :::

Tuesday, August 25, 2009

DERA

Belakangan ini, nampaknya Tuhan sengaja.
Memperlihatkan cinta yang bukan untuk saya.
Karena Tuhan tahu saya tidak suka.
Tapi saya juga tidak bisa bertahan dengan rasa tidak suka saya.
Karena saya tahu, saya tidak berhak untuk itu.

Bintang nampaknya sedang menjauh, dan meredupkan sinarnya.
Buat saya.
Entah mengapa, dia mengecil, dan tidak lagi teduh sinar matanya.
Buat saya.
Dan saya tidak bisa mempertanyakan MENGAPA.
Karena sekali lagi, saya tidak berhak tahu juga.

Rasanya Pelangi pun harus memudarkan warnanya....
Pelangi tidak boleh menodai warna yang dari dulu sudah ada,
dengan warna-warna yang ada padanya.
Ribuan malaikat datang,
memperingatkan.
Pelangi tidak seharusnya galau,
dengan perilaku cinta yang berlebihan.

Tahukah Bintang,
sakit rasanya, ketika Pelangi menyadari,
bahwa dirinya sendiri telah mendera hari.
Dengan warna-warna semunya.............

Pelangi harus tetap melengkungkan warnanya,
meski tanpa Matahari mendampinginya,
Bahkan ketika Bintang tetap pada posisinya
Menemani Bulan, pada setiap malamnya.......

Pelangi,
Hanya datang sesekali,
namun menghilang jika tidak dibutuhkan lagi...
Pelangi,
terbiasa untuk mengerti.
tapi TIDAK untuk dimengerti...


::: Untuk Sang Pencipta Rasa dan Logika :::

Wednesday, August 12, 2009

AlasanNya

Saya kecil pernah bertanya kepada Tuhan,
"apa alasannya Engkau menciptakan saya?"
JawabanNya datang seiring saya menjalani hari-hari saya.
Tapi waktu itu saya tidak menyadarinya dengan benar.
Saya terus bertanya, hingga hari-hari kemarin, dan kemarin dulu, dan sudah lama sekali.
"apa alasannya Engkau membuat aku merasakan semua hal ini?"
JawabanNya datang juga kemarin, dan hari-har sebelum kemarin.
Kembali saya sadar jawabannya di hari ini.
Pertanyaan hari ini buat Tuhanku tercinta :
"apa alasannya Engkau memberikan aku semua ini?"
Saya hanya meyakini saja...
AlasanNya pasti ada, dan saya akan menemukannya besok...
atau hari-hari setelah besok...
karena Tuhanku selalu memberi saya jawabannya.
meski tidak hari ini...


Dedicated to : Tuhanku