Monday, March 31, 2008

April ini...


April dulu, tanggal satu.

Itu sudah lama sekali. Bukan nyaris, saya memang tidak pernah ingat saat kamu pertama melihat dunia. Juga saat kamu menatap mata saya pertama kali. Pasti indah rasanya kalau saya bisa mengingat itu. Mata bening kamu, dengan bulu mata yang lentik, bola mata yang hitam legam...yang bisa menggambarkan betapa kamu sangat pintar, cerdas, dan teduh sekali. Pasti sangat bahagia, kalau waktu pertama kamu sebut namaku, aku bisa ingat. Langkah pertamamu, makanan padat pertamamu, dan kenakalan pertamamu...aku tidak ingat!
Dulu itu, aku hanya bisa mengingat, aku jahat sama kamu. Kamu aku cubit, aku dorong, mainanmu aku rebut dengan paksa, kamu aku gigit,...kamu lompat dari lemari, lalu aku tarik alas tempat kamu terjatuh, hingga kamu benar-benar terjatuh, sampai keningmu benjol...Kamu aku paksa gendong dari kamar mandi, padahal aku yakin juga waktu itu, aku tidak sekuat yang aku umbar ke kamu. Jatuh lagi. Kening kamu benjol lagi...Aku marah saat Papi Mami tersayang kita selalu two steps behind you. Aku sedih, aku bukan anak Papi Mami...aku tidur di garasi, sambil bawa2 bantal dan selimut. Tapi waktu itu, kamu baik sekali. Kamu ajak aku main lagi, tanpa dendam, tanpa sandiwara yang berniat membalas kenakalanku ke kamu. Aduh, kamu memang baik sekali...!

Di sekolah, aku bangga menyebut nama kamu. Karena kamu pintar. Rangking kelas kamu selalu nomor 1. Suara kamu bagus. Nyanyian kamu menenangkan. Teman-teman sekelasku juga bilang begitu...Apalagi waktu kamu nyanyi "RURI ADALAH ABANGKU"...pernah kamu ganti namanya dengan namaku..."ENON ADALAH KAKAKKU"...kamu tidak tahu kan, aku pernah menangis karena itu. Kenapa kamu sayang sekali sama aku, kamu ekspresif sekali dalam membanggakan aku, memujaku sebagai role model yang paten untuk kamu. Tapi aku kok jahat banget ya, sama kamu...?

Tiba-tiba kita merasakan saat remaja yang tulalit. Tanpa Papi ya, kita....! Tapi aneh ya, kamu bisa bikin aku kuat. Kamu tenang. Bijak. Dewasa. Sementara aku petakilan. Rusuh. Kekanak-kanakan. Kamu hebat. Kamu pintar. Cerdas. Matang. Baik. Kita tumbuh sama-sama. Hampir jadi kembar siam kita. Satu sedih, yang lain ikutan nangis. Satu senang, yang lain malah merayakan di tempat lain. Satu jatuh cinta, yang lain ikut-ikutan dandan setiap hari. Yang satu patah hati, yang lain pengen nonjok laki-laki yang sudah membuat yang satu patah hati.

Sampai kita harus terpisah jarak dan waktu. Semakin jauh seperti ini, aku semakin menyadari bahwa kamu seperti malaikat. Kamu bisa mewakili hangatnya dunia...kamu bisa menjadi burung yang bernyanyi merdu saat pagi tiba...kamu seperti batu karang yang tahan tempaan ombak di lautan...kamu bisa menjadi pohon yang meneduhkan perjalanan dibawah terik matahari....dan kamu tahu tidak ? Kamu bisa membuat aku rindu setengah mati sama kamu!

Aku rindu nakalin kamu. Aku rindu peluk kamu jika saat tidur malam tiba. Aku rindu ngobrol tentang laki-laki sama kamu. Aku rindu mendengar kamu bercerita tentang ribuan kilo perjalanan hidup Mami dan Papi yang menginspirasi kehidupanmu. Aku rindu jalan-jalan sama kamu. Aku rindu bilang ini sama kamu : "SELAMAT ULANG TAHUN, KOK"....

Untung ada April ini. Tanggal satu.
Itu hari ini, Kok......!

Aku yakin kamu pasti "cireumbay" waktu kamu membaca tulisan murahan dan kepanjangan ini, sama seperti aku waktu aku menulisnya sambil membisu di depan monitor kantorku. Semua aku cuekin. Aku gak mau kehilangan moment ini. Memberimu tulisan panjang, tapi bisa bikin kamu nangis sepanjang hari ini... janji ya Kok...nangis sampe tengah malem nanti...:)

Kok, "TEH" Enon sayang banget sama Ikok ya...!
Sehat. Sholeha. Kaya. Cantik. Baik. Seperti biasanya...........................................!!!

I LOVE YOU !!!

Sunday, March 16, 2008

Seperti yang Kau Minta

Mengalir deras dari mulutmu,
Suara badai yang pernah aku dengar sebelumnya.
Meski hanya setumpuk emosi yang tidak tercurah,
Aku tahu hati ini sakit dan betapa aku sangat kecil...
Sekali lagi aku hanya manusia...
yang Melakukan segala dengan sadar,
dengan kekuatan yang tetap pada porsinya.
Tak pernah aku mengurangi ukurannya.
Hingga diujung hari, tak rela aku menghitung,
bagian demi bagian harga diri yang terpenggal...
Banyak...mungkin sebanyak kekuranganku di matamu.
Maafkan aku, Tuan...
Aku memang Aku.
Tapi jangan pernah lagi aku mendengarnya.
Hanya membuatku tidak nyaman, teriris...
Seperti masa lalu yang tidak pernah hilang,
Menyakitiku,
hingga mimpi semalamku tak pernah lengah dari amarahmu.
Aku terbangun karena sakit yang sudah lepas dari batasnya...
Tuan,
aku tidak pernah ingin untuk pergi...
Tapi, pernahkan kamu mendengar, Tuan...?
bahwa "Daun terbang karena tiupan Angin
atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal"
.........................................................................

Thursday, March 13, 2008

MANUSIA

Tiba-tiba saja kata "MANUSIA" menjadi sangat populer buat saya.

Belakangan ini saya terlalu banyak berpikir, berpikir hal2 yg sebetulnya sulit untuk dijamah oleh angan-angan sekalipun. Saya tidak membiarkan Tuhan "bekerja" sesuai dengan jobdes-nya. Saya menganalisa. Saya menangis dan tersenyum kepada masalah2 yang juga saya tidak tahu (belum paham, tepatnya) untuk apa sebenarnya masalah2 itu ada di hadapan saya. Saya merasa rapuh, dan rasanya seperti yang seringkali saya alami jika saya terlalu capek, dan tertidur kemudian tiba2 terbangun karena mimpi terpeleset di ujung gawir...

Berpikir tentang jalanan yang dulu begitu lurus dan mapan...tentang sungai Nil yang begitu tenang...dan tentang kondisi ujung rambut sampai ujung kaki saya yang begitu "cantik"...

Ternyata saya tidak sesempurna itu dalam mensikapi keseluruhan keadaan yang saya alami SELAMA INI. Jalanan yang semula lurus dan mapan, tiba2 harus berlubang, dan banyak tanaman rambat yang memagari setiap gerakan saya. Sungai Nil yang selama ini saya rasakan tenang, berubah menjadi Amazon yang gahar, galak, dan liar...banyak Piranha disini! Rambut saya rontok...wajah saya jadi berjerawat...berat badan saya melorot...sendi2 saya sering pegal...kaki saya kesemutan...
Dan saya mengeluh. Menderita sekali rasanya. Dan yang paling menderita rasanya adalah menjadi orang yang berpikir bahwa SAYAlah manusia yang paling menderita. Jadi merasa sendirian. Selalu kesepian diantara hiruk pikuk kehidupan. Saya merasa tidak satupun dari mereka yang peduli dengan saya. Saya menjadi orang asing. Menjadi manusia yang tidak diharapkan. KEHIDUPAN INI SAYA ANGGAP TIDAK MENYAYANGI SAYA SEPERTI SAYA MENYAYANGINYA.

Saya merangkak pelan2...melihat kesemua arah lingkaran kehidupan saya. Saya merasa sudah tidak bisa jatuh lagi. Karena saya sudah di bawah. Benar-benar dibawah. Pada titik nadir. Inilah akhir dari seorang SAYA yang positif. Saya bertemu dengan energi2 negatif yang terakumulasi. Dulu, yang negatif2 tak saya acuhkan (mungkin menjadi berbeda konotasinya saat saya mengatakan dulu saya IKHLAS). Belakangan ini - sampai ujungnya TADI MALAM - semua itu saya hitung...saya merasa harus membayar itu. Saya harus menjadikannya kembali sempurna. Saya menyapu jalanan agar kembali lurus dan mapan...Sungai Amazon yang berPiranha harus berubah lagi namanya menjadi Nil yang tenang untuk saya...Kepala, pundak, lutut, kaki...harus sempurna seperti sediakala.

Lelah, ternyata...! Saya kembali menganalisa. Saya sudah berubah menjadi orang lain. Saya menjadi manusia yang kurang ajar. Yang sudah berani menyombongkan diri di hadapan kehidupan, bahwa saya adalah STABIL. LOYAL. BAIK.

Ada DIA. Dia yang menjadi MEREKA. DIA yang banyak untuk saya. Tuhan saya. Suami saya. Anak saya. Keluarga saya. Sahabat2 saya. Teman2 saya. Dan orang2 yang tidak suka terhadap saya (saya tidak akan menyebutnya MUSUH. karena kini saya sadar, mereka TIDAK SUKA terhadap saya, tidak berarti saya TIDAK BOLEH SUKA terhadap mereka). Dengan dialog atau tidak, dengan saya mendengar mereka berbicara kepada saya atau tidak, dengan monolog dan analisa baru dalam diri saya, MEREKA SANGAT MEMBANTU SAYA.
Membantu saya berdiri lagi. Membantu saya menyadari satu hal : SAYA HARUS SADAR. Saya harus sadar bahwa saya manusia. Hidup. saya adalah makhluk Tuhan yang paling SEMPURNA. Tapi saya bukan manusia yang sempurna. Saya hanya SAYA yang KOMPLIT. Positif. Negatif. Baik. Buruk. Sedih. Gembira. Ada hal yang saya tahu. Ada sesuatu yang saya tidak tahu dan TIDAK PERNAH TAHU. Menyukai ini. Tidak menyukai itu. Disukai. Dan dibenci. Saya seimbang. Karena saya manusia.

Pagi tadi, ternyata jalanan penuh tanaman rambat ini indah juga jika saya lihat dari arah sungai Amazon, sambil saya bercermin di sungai penuh Piranha itu, dan memandang betapa cantik kehidupan ujung rambut sampai ujung kaki saya dengan ketidaksempurnaannya. Itu artinya saya KOMPLIT. Saya LENGKAP. Saya hidup dalam KESEIMBANGAN.

Jadi, jika kamu, adalah satu dari sekian banyak MANUSIA yang menganggap saya MANUSIA YANG TIDAK BAIK, tolong bertanya kepada para MANUSIA yang menganggap saya MANUSIA BAIK. Itu akan membuat kalian sadar, bahwa saya tidak seburuk itu.
Atau, jika kamu, adalah satu dari mereka, MANUSIA yang menganggap saya MANUSIA YANG BAIK, tolong bertanya kepada benyaknya MANUSIA yang menganggap saya MANUSIA YANG TIDAK BAIK. Itu akan membuat kalian tahu, bahwa saya tidak sebaik itu juga.

Dengan begitu, saya, kamu, dia, dan mereka, akan sangat sadar sepenuhnya bahwa SAYA ADALAH MANUSIA. Yang memiliki segalanya. Kebaikan. Dan Keburukan. Dan, terima kasih Tuhan..berkat dialog kita tadi malam, saya sudah berhasil satu langkah lagi. Menerima dan menyadari sepenuhnya bahwa kebaikan dan keburukan saya TIDAK SEMPURNA. Saya hanya LENGKAP. Dengan mencampuri kehidupan, pemikiran, perasaan, dan indera didalam keberadaan diri saya. SEUTUHNYA............................................................................

Terima kasih, semuanya...................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
I do LOVE you....................................................................................

Tuesday, March 11, 2008

MARAH

%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#
!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@
$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&
*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@
#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$
#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&
%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@
#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%
#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#
!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*
*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&
%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#
~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%
^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(*
*(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%
@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#
$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*
&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&
%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&
^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(
&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^
%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#
!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!
@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%
%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%
@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%
%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@
^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%
%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^
%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%
^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%
%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&
^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%%#$@$#*^*&(*&*^&%^$%#
$@#!@#!@#~!#~#!$%@^%&*^(&(&(*^&%&^%*&)(**(^&%
............................................................................................................
Aku ingin marah....
Tapi aku tidak bisa....................................................................
Beri aku alasan untuk TIDAK MARAH dengan diri ini..............